Tidak hanya sekadar darah kotor yang kita buang setiap bulannya, kondisi darah haid juga dapat mengindikasikan kondisi kesehatan Anda. Cari tahu arti darah haid Anda dan cegah memburuknya beberapa penyakit yang bisa membahayakan nyawa Anda.
Selama masa menstruasi, Anda akan mengalami perubahan pada warna, jumlah, serta gumpalan darah haid yang keluar. Misalnya, pada hari pertama menstruasi, mungkin Anda akan mengalami masa di mana darah haid keluar cukup banyak, termasuk gumpalan darah berwarna merah atau bahkan merah kehitaman. Ini merupakan hal yang wajar. Gumpalan darah yang terjadi merupakan darah haid yang tidak memiliki cukup waktu untuk diencerkan oleh antikoagulan alami dari tubuh, unsur yang bertugas mengencerkan darah haid atau mencegah pembekuan darah. Setelah beberapa hari, gumpalan darah ini akan menghilang dengan sendirinya.
Selain gumpalan darah yang biasa muncul pada awal menstruasi, perubahan warna darah haid juga dapat terjadi pada akhir menstruasi. Ketika warna darah berubah menjadi hitam atau cokelat tua. Warna darah haid ini tergolong wajar dan merupakan bentuk dari warna darah yang sudah berada lama di dalam tubuh. Dalam hal ini, Anda tidak perlu khawatir karena warna darah ini cenderung wajar terjadi.
Waspadai Kondisi Ini
Kondisi yang tidak wajar adalah jika gumpalan darah haid keluar dalam jumlah yang cukup banyak dan dalam waktu yang cukup lama. Di mana Anda harus berulang kali mengganti pembalut. Hal ini bisa mengindikasikan adanya masalah kesehatan. Terlebih lagi jika beriringan dengan gejala lainnya.
Misalnya saja pada penderita menorrhagia, keluarnya darah haid berlangsung lebih dari seminggu. Penderitanya juga bisa mengalami gejala lain seperti banyaknya darah haid yang keluar, harus terus mengganti pembalut kurang dari dua jam, dan muncul gumpalan yang cukup besar. Penderita menorrhagia juga akan merasakan mudah kelelahan, menurunnya energi, serta rasa sakit yang terus menerus pada perut bagian bawah. Hal ini bisa disebabkan oleh beragam kondisi, misalnya adanya gangguan pada hormon, terdapat tumor atau kanker pada rahim, gangguan pada fungsi platelet, keguguran, atau bahkan disebabkan oleh alat KB yang sedang digunakan.
Perubahan warna dan volume darah saat menstruasi juga dapat disebabkan oleh keguguran, di mana kadang-kadang sang ibu belum menyadari bahwa dirinya sudah memasuki masa kehamilan awal. Kondisi lainnya antara lain adanya gangguan pada kelenjar tiroid, perubahan keseimbangan hormon estrogen dan progesteron, adanya fibroid yaitu tumor jinak pada dinding rahim, endometriosis, menopause, atau efek samping obat-obatan termasuk steroid.
Memperhatikan siklus menstruasi dan perubahan yang terjadi pada darah haid merupakan hal yang disarankan untuk dilakukan oleh para wanita. Sehingga jika terjadi perubahan yang tidak wajar pada siklus menstruasi dan darah haid, Anda dapat lebih cepat mengonsultasikan hal tersebut ke dokter. Lebih teliti dalam mengamati darah haid juga mencegah kemungkinan yang lebih buruk terjadi pada diri Anda.
sumber: alodokter.com