Siklus haid terus berubah, maka catat siklus haid selama beberapa bulan, minimal 8 bulan. Dari catatan ini akan bisa diketahui siklus haid terpendek dan terpanjang, sehingga bisa untuk menentukan masa subur. Untuk mencari tahu masa subur, rumusnya sederhana.- Siklus terpendek dikurangi 18 hari, hasilnya adalah hari pertama masa subur. Misal, siklus terpendek 27 hari, maka hari pertama masa subur adalah hari ke-9.- Siklus terpanjang dikurangi 11 hari, hasilnya adalah hari terakhir masa subur. Misal, siklus terpanjang 30 hari, maka hari terakhir masa subur adalah hari ke-19.Dari sini, bisa diketahui masa di mana wanita punya kemungkinan hamil tinggi, yakni mulai hari ke-9 hingga hari ke-19.
Selain menghitung masa subur, pengecekan terhadap penanda masa subur juga perlu dilakukan. Cairan atau lendir serviks bisa jadi penanda masa subur. Pengecekan lendir serviks bisa dilakukan dengan menggunakan tisu atau jari tangan yang bersih untuk mencapai posisi serviks. Setelah haid, kemungkinan lendir serviks akan tampak keruh dan lengket. Lendir seperti ini jadi penanda bukan saat yang tepat untuk mencapai kehamilan. Setelah itu, lendir serviks akan berubah menjadi jernih dan licin, hampir seperti putih telur. Maka, wanita akan mendekati masa subur. Tiga hari setelahnya, lendir menyerupai bentuk benang. Satu dua hari kemudian, lendir bertambah banyak dan teksturnya licin, bahkan kadang celana dalam basah karenanya. Hal ini merupakan masa subur yang mendukung wanita cepat hamil. Pilih posisi seks yang tepatPosisi saat berhubungan intim ternyata juga penting agar wanita cepat hamil. Posisi suami berada di atas atau misionaris memungkinkan sperma dapat cepat berenang menuju saluran tuba setelah ejakulasi. Selain itu, jauhi pelicin. Pelicin memang memberikan kenikmatan dan mengurangi rasa nyeri, tapi ada komponen pelicin yang bisa merusak sperma. Lakukan foreplay untuk menghasilkan pelicin alami.Sebaiknya setelah berhubungan intim, wanita berbaring selama 10-15 menit. Tips lainnya, sebelum berhubungan intim, kosongkan kandung kemih terlebih dahulu, agar setelahnya, wanita tak terburu-buru pergi buang air kecil. Namun, hal yang perlu diingat adalah pasangan menikmati hubungan intim. Kalau hubungan intim dilakukan hanya karena mengejar masa subur, kenikmatannya pun akan hilang. Perhatikan pula frekuensi. Mungkin ada yang berpendapat, jika ingin cepat punya anak, hubungan intim perlu diperbanyak. Faktanya, terlalu banyak melakukan hubungan intim justru membuat kualitas sperma pria berkurang karena terlalu sering ejakulasi.
Asupan makanan pendukungGaya hidup sehat termasuk asupan makanan bergizi jelas diperlukan saat ingin cepat memiliki anak. Selain itu, ada pula asupan jenis-jenis makanan tertentu yang perlu ditambahkan pada piring makan Anda dan pasangan.Bagi wanita, makanan seperti keju, susu, yoghurt, makanan berkarbohidrat kompleks, buah dan sayuran berwarna cerah, daging ayam, telur, sayuran hijau, kacang-kacangan dan minyak zaitun mampu membantu meningkatkan kesuburan. Misal, sayuran hijau seperti bayam, selada, brokoli dan kale mengandung folat dan vitamin B. Kedua zat ini dapat meningkatkan ovulasi. Telur diketahui mengandung protein dan kolin. Asupan kolin berguna untuk meningkatkan penyerapan asam folat. Folat sangat diperlukan saat sebelum dan masa awal kehamilan agar bayi tidak terlahir cacat saraf. Bagi pria, sebaiknya mengonsumsi makanan yang dapat menambah jumlah dan kualitas sperma, antara lain, salmon, semangka, tomat, susu rendah lemak atau yoghurt, beri, kacang-kacangan dan oatmeal. Salmon kaya akan omega 3 dan protein. Protein tak hanya membuat sperma kuat tapi juga membuatnya bisa berenang lebih cepat.
Berolahraga tak berlebihan Olah raga sah-sah saja dilakukan, bahkan perlu. Namun perlu diingat, jangan lakukan olah raga secara berlebihan. Olah raga berlebihan dapat menyebabkan pituaitary atau kelenjar bawah otak tidak merangsang sel telur untuk berovulasi. Olah raga sebaiknya tak dilakukan setiap hari. Kurangi frekuensinya menjadi tiga kali dalam seminggu dan dengan intensitas yang lebih sedikit. Misal, jika awalnya berolahraga setiap hari selama 45-50 menit, kurang menjadi berjalan kaki tiga kali seminggu selama 30 menit.
Konsultasi ke dokterJika segala macam cara sudah dikerahkan termasuk saran-saran di atas, tapi setelah 1-2 tahun istri juga belum hamil, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), infertilitas berarti tidak terjadinya kehamilan pada pasangan yang melakukan hubungan intim secara teratur tanpa alat kontrasepsi, minimal 1-2 tahun. Jika Anda berusia 35 tahun, dan belum terjadi pembuahan, maka segera konsultasi ke dokter. Sedangkan jika Anda berusia 40 tahun, segera konsultasi jika belum terjadi pembuahan pada tiga bulan pertama.
source: cnnindonesia.com