1. Perhatikan usia produktif
Usia mampu mempengaruhi frekuensi produksi dari ovulasi dan kualitasnya pada wanita. Dengan menstruasi yang normal dan teratur namun tanpa kualitas yang baik dari sel telur atau hormon, maka akan mempengaruhi kurangnya kualitas proses pembuahan. Dengan memperhatikan usia produktif, anda pun dapat mengetahui frekuensi kehamilan. Pada laki-laki, usia prduktif adalah 40 tahun sedangkan pada wanita adalah 35 tahun.
Selain itu, wanita memiliki masa yang paling subur dengan usia dari 19 hingga 26 tahun dengan kesempatan untuk hamil sekitar 50%. Bagi wanita dengan usia 35 sampai 39 tahun, maka kemungkinan kehamilan hanya sekitar 29%. Tentunya, kemungkinan kehamilan akan terus menurun seiring dengan meningkatnya usia. Sedangkan bagi pria dewasa berdasarkan studi yang dilakukan, kuantitas mani yang paling banyak adalah dari usia 30 sampai 35 tahun sedangkan terendah adalah di usia 55 tahun. Pada pria dewasa, daya sperma untuk membuahi sel telur yang terbaik adalah sebelum usia 25 tahun dan yang terendah adalah di usia lebih dari 55 tahun.
2. Masalah kesuburan pria
Salah satu penyebab susahnya mendapat keturunan adalah adanya masalah pada kesuburan pria. Berdasarkan penelitian, 1/3 penyebab tidak mendapat keturunan dikarenakan masalah infertilitas pria. Berbeda dengan kesuburan wanita yang biasanya ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur dan tampak jelas, pria memiliki masalah kesuburan yang sulit untuk dideteksi.
Ada juga masalah hormonal seperti misalnya pertumbuhan abnormal di area rambut kelamin, libido rendah atau indikasi lain yang menunjukkan disfungsi seksual. Resiko lainnya penyebab infertilitas pria adalah obesitas, usia lanjut yakni di atas 40 tahun, infeksi penyakit seksual menular, minuman keras, obat kimia dan juga rokok.
Ada banyak hal yang perlu diketahui dalam masalah kesuburan pria misalnya, saat cairan mani tidak terdapat sperma, jumlah sperma yang rendah (harusnya terdapat 40 juta sperma per ejakulasi), sperma berbentuk abnormal lebih banyak, daya berenang sperma untuk mendekati dan membuahi sel telur kurang, sperma yang tak bergerak dan juga masalah seksual lainnya.
Namun, dari berbagai penelitian, penyebab paling umum adalah varicoceles, yakni varises vena terletak dalam skrotum atau telur penis. Varises ini menunjukkan adanya pembuluh darah yang membengkak sehingga proses pembentukan sperma menjadi rendah karena kurangnya oksigen dan meningkatknya suhu di sekitar buah zakar.
3. Adanya gangguan kesehatan
Gangguan kesehatan yang muncul dapat menyebabkan kemandulan baik pria ataupun wanita sepertihalnya penyakit diabetes atau tiroid. Bahkan, penyakit seksual juga dapat mempengaruhi kesuburan.
4. Riwayat kesehatan
Ada beberapa faktor yang membuat anda tidak juga hamil terutama dikarenakan adanya riwayat kesehatan. Seseorang dengan penyakit seksual seperti Gonore atau Chlamydia, infeksi rahim karena keguguran atau aborsi, usus buntu yang pecah, operasi di sekitar perut dan kehamilan di luar rahim merupakan riwayat kesehatan yang akan membuat resiko kehamilan lebih rendah.
5. Tuba falopi yang tersumbat
Saluran tuba falopi akan membuat sel telur mudah mencapai rahim. Jika kedua atau bahkan salah satu tuba falopi tersumbat, tentunya sel telur tidak mempunya jalan mencapai rahim sehingga sperma tidak mampu mencapai sel telur. Dengan demikian, pembuahan yang seharusnya terjadi menjadi gagal dan kehamilan pun tidak dapat terjadi.
Untuk mendiagnosis adanya tuba falopi yang tersumbat, biasanya dibutuhkan x-ray khusus yakni HSG atau hysterosalpingogram. Dokter akan menggunakan pewarna melalui leher rahim dengan tabung kecil. Kemudian, dokter akan mengambil hasil x-ray dari panggul pasien. Radang panggul atau pelvic inflammatory disesase merupakan penyebab umum dari tersumbatnya tuba falopi yang merupakan hasil dari penyakit transmisi seksual namun tidak semuanya menular.
Sumber : https://ruangsehatku.blogspot.co.id/2015/02/inilah-11-penyebab-sulit-hamil-calon.html