Lantas kapan waktu yang tepat untuk membacakan cerita kepada si janin? Perlu diketahui bahwa, sejak kandungan memasuki usia 16 minggu (bisa juga lebih), janin telah dianugerahi indera pendengaran yang cukup baik dan mampu mendengar cerita atau komunikasi verbal disekitarnya. Nah, disinilah peran penting orang tua, ada baiknya jika janin mulai diceritakan sebuah kisah menarik hingga datang waktu melahirkan.
Membacakan sebuah kisah yang menarik dapat meningkatkan daya imaginasi, kecerdasan intelektual, spiritual, emosional, dan rasa empatik.
Analogi sederhananya adalah seperti gelombang radio, aktifitas bercerita atau mendongengkan kisah untuk janin sama juga dengan mengirimkan sinyal untuk merangsang otaknya. Maka dibutuhkan kerja sama oleh kedua orang tua agar program bercerita ini bisa rutin dilakukan, tanpa mengubah dominasi ibu hamil tentunya.
Nah, disini ibu hamil dituntut untuk tetap fit, terhindar dari stres dan rileks selama masa kehamilan, agar stimulasi positif dengan cara bercerita tersebut bisa disampaikan dengan baik berkesinambungan.
Alasan kenapa bercerita, itu penting untuk janin adalah karena indra pendengaran pada janin yang pertama difungsikan oleh Tuhan YME dan sistem saraf otak janin bisa merekam serta berkembang melalui indra pendengaran. Sebenarnya tak hanya bercerita saja, mengajaknya berbicara, mengusap perut, diperdengarkan musik jaz atau dibacakan Al-Qur’an juga sangat bagus untuk pertumbuhan janin.
Janin yang lahir dengan perhatian khusus, sampai ia tumbuh menjadi anak-anak, kemudian beranjak dewasa, cenderung memiliki kemampuan atau kecerdasan problem solving yang mungkin bagi orang tua cukup mengejutkan dan membanggakan.
Hal ini dikarenakan, informasi yang ditangkap oleh otak janin akan tersimpan dalam memori jangka panjang. Dalam ilmu pengetahuan kita mengenal istilah girus, yaitu sebuah tonjolan dalam otak anak yang berfungsi untuk menyimpan kode sebagai informasi. Maka banyaknya jumlah girus yang terbentuk berbanding lurus dengan informasi, pembelajaran dan stimulus yang diupayakan oleh orang tua kepada anak. Idealnya, semakin banyak semakin bagus.
Bercerita adalah langkah awal dan cara paling sederhana yang bisa orang tua gunakan untuk merangsang otak janin dan mengembangkan potensi kecerdasan yang anak miliki.
Segudang Manfaat Cerita Dongeng Anak Sejak dalam Kandungan
Beberapa manfaat yang akan didapat ketika janin dibacakan cerita dongeng anak adalah sebagai berikut:
1. Aktifnya Simpul Saraf pada Janin
Janin mendengar komunikasi searah yang dilakukan orang diluar kandungan. Kemudian simpul-simpul saraf dalam otak (myelin) akan aktif dan terhubung ketika dibacakan cerita. Jika Anda pernah melakukan senam otak, maka seperti itulah cara kerjanya.
Otak janin akan lebih aktif ketika jumlah informasinya semakin banyak. Imbasnya adalah, IQ anak berkembang dan memuaskan.
2. Merangsang Indra Pendengaran Janin
Sama seperti penjelasan diawal. Ketika Anda bercerita, indra pendengaran janin menangkap informasi tersebut dan merekamnya di dalalam memori. Maka, sering-seringlah bercerita atau mengajaknya berkomunikasi agar indra pendengarannya lebih terlatih.
3. Tumbuh Kembang menjadi Lebih Cepat
Pertumbuhan dan perkembangan anak yang sering dibacakan cerita terbukti lebih cepat. Itulah mengapa dianjurkan untuk bercerita sejak dini, atau ketika masih dalam kandungan. Otak anak menjadi semakin cerdas, banyak imaginasinya, aktif dan seringkali penasaran dengan hal baru yang ia temui.
Setelah bayi lahir dan anak semakin mengalami perkembangan, sudah bisa berjalan, berbicara dan sebagainya, kemudian orang tua terus membiasakan anak dengan cerita dan melatihnya, maka otak anak akan optimal. Dengan demikian, anak akan lebih mudah menangkap stimulus apapun, kuat ingatannya, banyak penasaran dengan hal baru dll.
4. Anak menjadi Lebih Peka
Manfaat bercerita sejak ibu mengandung memang benar adanya dan sudah terbukti. Selain fisik dan intelektualnya yang bagus, anak juga lebih peka.
Semakin bertambah usia anak, kepekaan yang ia miliki akan melahirkan beberapa sifat positif lainnya, seperti keingintahuan terhadap sesuatu, rasa percaya diri, kreatif, cerdik, kritis, keinginan untuk mengeksploraasi hal yang menarik baginya dan kecerdasan emosional sang anak menjadi lebih baik.
Namun perlu diketahui, tidak semua sifat positif tersebut bisa langsung dimiliki oleh anak, harus ada keberlanjutan pembelajaran, tak hanya bercerita atau mendongeng saja, tapi memperdengarkan ayat-ayat suci juga harus diupayakan.
Sumber : http://www.hamil.my.id/2016/06/segudang-manfaat-cerita-dongeng-anak.html